Selasa, 15 Desember 2009

Benjolan hilang timbul pada lipat paha dan kantong kemaluan bayi/anak

Keluhan adanya benjolan yang hilang timbul pada lipat paha bayi/anak sering mendorong para orang tua untuk datang berkonsultasi ke dokter keluarga. Tak jarang orang tua panik karena sekecil menangis terus menerus dasertai muntah-muntah.
Pada kali ini akan kita diskusikan hal - hal yg berkenaan dengan maslah tersebut. Yang paling sering adalah hernia lipat paha, hidrokel, testis yang tridak turun pada tempatnya, atau mungkin juga suatu pembesaran kelejar getah bening.
Hernialah yang memberikan gejala berupa benjolan hilang timbul, sedangkan 3 lainnya tidak pernah memberikan gejala tersebut. Pada hernia, benjolan ini berupa usus yang turun melalui saluran testis yang tidak menutup dengan sempurna. Akibatnya sering kali usus ini terjepit oleh cincin jaringan ikat yang dilewati oleh saluran testis tersebut, dengan demikian vitalitas kehidupan usus ini terancam integritasnya dan bisa menyebabkab kematian jaringan dan kerusakan usus yang bisa berakibat fatal. Keadaan ini akan diperberat oleh tindakan manipulasi yang tidak semestinya (diurut), menyebabkan bocornya usus yang diurut dan kerusakan saluran sperma serta pembuluh darah untuk testis yang berada pada funikulus. Harus disadari, semakin anak kesakitan maka akan menangis semakin keras dan kuat, sehingga tekanan didalam rongga perutpun akan semakin meningkat yang justru akan semakin mendorong usus lebih terjepit. Dalam keadaan demikian hendaknya segera di bawa ke rumah sakit. Sering kali dengan dipuasakan, diberikan cairan infus, dipasang pipa lambung dan kateter urin, serta obat anti nyeri dan obat tidur, maka secara spontan hernianya akan masuk kembali dan usus dapat diselamatkan, kecuali bila keadaan sudah lanjut (kasep).
48 jam kemudian, sebelum pasien dipulangkan, sebaiknya langsung dilakukan operasi penutupan lubang hernianya, sehingga kejadian serupa tidak akan terulang kembali.
Hernia sering kali disertai dengan tidak turunya biji kemaluan, karena itu hendaknya testis se3lalu diraba bila kita curigai adanya hernia.
Sedangan hidrokel, adalah suatu kantung selaput perut (peritoneum)yang terisi oleh cairan ronggqa perut yang turun melalui lubang bekas turunnya testis yang tidak sempurna, tetapi lubang ini biasanya kecil saja sehingga yang bisa turun hanya cairan (bukan usus).
Pada kelainan ini benjolan biasanya tidak menghilang, paling-paling hanya melunak dan tidak tegang
Pada pembesaran keleknjar getah bening, sering diawali dengan akan luka atau koreng pada bagian tungkainya

Rabu, 22 Juli 2009

Obstipasi kronis, kolostomi atau tidak kolostomi ?

Obstipasi kronis sering kali membuat kita terjebak dalam masalah yg berkepanjangan, tidak jarang kita "tidak tepat" mengambil keputusan dalam penatalaksanaannya
Ada beberapa penyebab yg harus kita pikirkan :
- Malfeeding
- Fisura ani
- Stenosis ani (variant malformasi anorektal)
- Penyakit Hirschsprung
- Psikogenik
Dalam keadaan emergensi tentunya masalah kedaruratannya didahulukan. Adanya tanda peritonitis , sepsis-toksis, akan memaksa kita melakukan kolostomi dekompresi sebagai tindakan emergensi. Sehingga kita sering kali kehilangan jejak untuk menelusuri kausal utamanya?! Untuk itu saya anjurkan untuk tidak terlalu terburu-buru melakukan kolostomi. Sambil melakukan resusitasi cairan (bila diperlukan), lakukan juga dekompresi medikal menggunakan pipa lambung dengan ukuran yg sesuai, dan pemasangan pipa rektal sambil memeriksa anusnya. Bila terdapat banyak sekali fekaloma, lakukan irigasi menggunakan gliserin 10 cc/kg BB biarkan 10 menit, kemudian dibilas dengan NaCl 0,9% hangat 10 cc/kgBB sekali spoeling, bisa diulang 3-4 kali. Hal ini dilakukan menggunakan pipa rektal (pada anak besar) atau kateter Folley (pada bayi) tergantung umur dan berat badan. Hati-hati bilamana cairan bilas tidak keluar kembali, kemungkinan terjadi mekanisme "valving"(biasanya pada Penyakit Hirschsprung dengan segmen sempit yg agak panjang). Pada sebagian besar kasus, tindakan dekompresi medikal ini dapat mengatasi stagnan feses. Bila tindakan ini gagal, maka dilakukan dekompresi bedah dengan membuat kolostomi.
Bila kita berhasil melakukan dekompresi medikal, maka penelusuran kausalnya bisa lebih leluasa, terutama pada Penyakit Hirshsprung, sering kali kita sangat tergantung dari pemeriksaan rektosigmoidografi (bukan "colon inloop" dengan balon kateter yg dikembangkan)menggunakan kontras barium yang diencerkan yg mana bila sudah dilakukan kolostomi sering kali hasilnya tidak lagi seperti yg diharapkan (tidak bisa dilakukan "late foto" 24 jam).
Pada stenosis ani; dekompresi medikal akan mengalami kesulitan, sehingga idealnya tetap dilakukan kolostomi kanan bawah, dengan perhatian penuh terhadap kemungkinan tertariknya segmen distal ke arah stoma yang akan menyulitkan kita pada waktu melakukan PSARP nantinya.
Bila sejawat mempunyai pengalaman lain, sudilah kiranya memberikan masukan kepada kami.

Senin, 15 Juni 2009

Perubahan jadwal pelayanan Poliklinik Bedah Anak

Sehubungan dengan adanya kegiatan pembangunan fisik "Privat wing" dan Poliklinik Spesialis dan Subspesialis di RSUD AWS, maka kegiatan Pelayanan Poliklinik Bedah Anak mengalami perubahan tempat pelayanan dan jadwal kegiatannya. Tempat dialihkan ke Aula RS dengan jadwal setiap Senin, Rabu dan Jumat pagi. Sedangkan hari Selasa, Kamis dan Sabtu dijadwalkan untuk operasi berencana (elektif)