Rabu, 22 Juli 2009

Obstipasi kronis, kolostomi atau tidak kolostomi ?

Obstipasi kronis sering kali membuat kita terjebak dalam masalah yg berkepanjangan, tidak jarang kita "tidak tepat" mengambil keputusan dalam penatalaksanaannya
Ada beberapa penyebab yg harus kita pikirkan :
- Malfeeding
- Fisura ani
- Stenosis ani (variant malformasi anorektal)
- Penyakit Hirschsprung
- Psikogenik
Dalam keadaan emergensi tentunya masalah kedaruratannya didahulukan. Adanya tanda peritonitis , sepsis-toksis, akan memaksa kita melakukan kolostomi dekompresi sebagai tindakan emergensi. Sehingga kita sering kali kehilangan jejak untuk menelusuri kausal utamanya?! Untuk itu saya anjurkan untuk tidak terlalu terburu-buru melakukan kolostomi. Sambil melakukan resusitasi cairan (bila diperlukan), lakukan juga dekompresi medikal menggunakan pipa lambung dengan ukuran yg sesuai, dan pemasangan pipa rektal sambil memeriksa anusnya. Bila terdapat banyak sekali fekaloma, lakukan irigasi menggunakan gliserin 10 cc/kg BB biarkan 10 menit, kemudian dibilas dengan NaCl 0,9% hangat 10 cc/kgBB sekali spoeling, bisa diulang 3-4 kali. Hal ini dilakukan menggunakan pipa rektal (pada anak besar) atau kateter Folley (pada bayi) tergantung umur dan berat badan. Hati-hati bilamana cairan bilas tidak keluar kembali, kemungkinan terjadi mekanisme "valving"(biasanya pada Penyakit Hirschsprung dengan segmen sempit yg agak panjang). Pada sebagian besar kasus, tindakan dekompresi medikal ini dapat mengatasi stagnan feses. Bila tindakan ini gagal, maka dilakukan dekompresi bedah dengan membuat kolostomi.
Bila kita berhasil melakukan dekompresi medikal, maka penelusuran kausalnya bisa lebih leluasa, terutama pada Penyakit Hirshsprung, sering kali kita sangat tergantung dari pemeriksaan rektosigmoidografi (bukan "colon inloop" dengan balon kateter yg dikembangkan)menggunakan kontras barium yang diencerkan yg mana bila sudah dilakukan kolostomi sering kali hasilnya tidak lagi seperti yg diharapkan (tidak bisa dilakukan "late foto" 24 jam).
Pada stenosis ani; dekompresi medikal akan mengalami kesulitan, sehingga idealnya tetap dilakukan kolostomi kanan bawah, dengan perhatian penuh terhadap kemungkinan tertariknya segmen distal ke arah stoma yang akan menyulitkan kita pada waktu melakukan PSARP nantinya.
Bila sejawat mempunyai pengalaman lain, sudilah kiranya memberikan masukan kepada kami.